Jumat, 23 Maret 2018

Dimana Mencari Andaliman

Ketua Tim Percepatan Wisata Kuliner dan Belanja Kemenpar, Vita Datau Messakh sudah eksplorasi ke Tanah Batak itu belum lama.
Dia tengah mencari jenis makanan khas Batak yang bisa menjadi ikon pariwisata di sana, sehingga orang yang berkunjung ke Danau Toba, belum sempurna sebelum mencicipi masakan khas yang hanya ada di kawasan top destinasi itu.
Satu jenis bumbu yang menurutnya, mudah menancap di pikiran orang, yakni Andaliman.
“Mungkin masih banyak orang yang belum tahu seperti apa bentuk andaliman sebelum diolah menjadi bumbu andalan masakan khas batak Toba dan Medan. Bulat kecil bergerombol, sebesar buah lada. Rasanya khas meninggalkan jejak kecap di lidah saat menikmati hidangan berbumbu andaliman itu,” kata Vita Datau, yang juga Ketua Akademi Gastronomi Indonesia itu.
Bumbu yang mempunyai nama latin zanthoxylum acanthopodium adalah jenis bunga-bungaan di dalam keluarga citrus.
Tumbuhan yang digunakan kulitnya ini juga ditemukan di banyak masakan di Asia Timur dan Selatan.
Mereka sering menyebut sebagai szechuan peper. Di Sumatera Utara dikenal dengan sebutan "Merica Batak".
Andaliman meninggalkan jejak rasa getir, kelu atau kebal di lidah.
“Saya pribadi tidak merasakannya walau dalam sehari saya menyantap beberapa masakan dengan sambal atau bumbu andaliman. Mungkin kekuatan cerita bumbu yang membuat penasaran ini lebih kuat dari rasa kelu yang menyengat setiap lidah itu. Andaliman adalah rumpun jeruk-jerukan mengandung vitamin C dan E alami yang berfungsi menjaga daya tahan tubuh. Dia juga mengandung senyawa minyak atsiri dan alkaloid yang berfungsi sebagai anti oksidan dan anti mikroba,” jelas penggemar Moge alias motor gede ini.
Vita menyebut, andaliman itu sudah memenuhi prinsip gastronomi yaitu: "Kebiasaan makan makanan yang baik dengan mengandalkan kearifan lokalnya. Perjalanan jelajah rasa saya ke Toba beberapa waktu lalu sangat berkesan karena bukan hanya memenuhi emosi lidah, tetapi juga menambah pengalaman kuliner dengan menggali kekuatan bumbu khas daerah itu,” jelasnya.
Andaliman sendiri bisa ditemui di pasar traditional dalam keadaan utuh atau sudah dalam bentuk bumbu halus siap olah atau paste, istilah asingnya.
Padan katanya adalah intir-intir. Begitu besarnya peranan bumbu khas ini di masakan Medan dan Toba seperti Arsik, Nanimura, Mie Gomak.
Aroma jeruk yang kuat mampu menghilangkan bau amis ikan, bahkan mentah sekalipun.
Di Asia Timur dan Selatan bumbu ini populer, tetapi tidak begitu di Sumatera Utara.
Terutama di kalangan muda, yang kebiasaan masak masakan lokal kurang dilestarikan. “Inilah tantangan kita melestarikan gastronomi Indonesia melalui warisan kuliner.
Itulah concern kami, melestarikan tradisi kuliner yang sudah lama mengakar di lokal,” jelasnya.
Keberadaan andaliman di masakan Batak adalah aset warisan kuliner yang perlu terus digali, dilestarikan, disosialisaikan dan dipolulerkan.
Karena ini adalah salah satu jejak sejarah perjalanan bumbu Indonesia dalam peta bumbu dunia.
“Bagi yang belum pernah merasakan dahsyatnya merica batak ini, kesempatan terbaik adalah saat #KKPDT2016 tanggal 20-21Agustus 2016 di Danau Toba!” Coba deh! Horas…


Mengenal Andaliman, Bumbu Khas Batak Toba

 Nama Andaliman mungkin belum banyak diketahui banyak orang. Ini adalah nama bumbu masakan khas Batak Toba dan Medan. Vita Datau, Ketua Akademi Gastoromi Indonesia menjelaskan banyak orang yang tidak tahu tentang Andaliman. Padahal, bumbu ini cukup penting dalam kuliner di Sumatera Utara. Menurut Vita, Andaliman berbentuk bulat kecil bergerombol selayaknya buah pala. Andaliman mempunyai citarasa yang khas. Andaliman meninggalkan jejak rasa getir, kelu atau kebal di lidah.

“Mungkin masih banyak orang yang belum tahu seperti apa bentuk andaliman sebelum diolah menjadi bumbu andalan masakan khas batak Toba dan Medan. Bulat kecil bergerombol, sebesar buah lada. Rasanya khas meninggalkan jejak kecap di lidah saat menikmati hidangan berbumbu andaliman itu,” kata Vita.

Bumbu yang mempunyai nama latin zanthoxylum acanthopodium adalah jenis bunga-bungaan di dalam keluarga citrus. Tumbuhan yang digunakan kulitnya ini juga ditemukan di banyak masakan di Asia Timur dan Selatan. Mereka sering menyebut sebagai szechuan peper. Di Sumatera Utara dikenal dengan sebutan "Merica Batak".

Andaliman adalah rumpun jeruk-jerukan mengandung vitamin C dan E alami yang berfungsi menjaga daya tahan tubuh. Dia juga mengandung senyawa minyak atsiri dan alkaloid yang berfungsi sebagai anti oksidan dan anti mikroba. Vita menyebut andaliman sudah memenuhi prinsip gastronomi. 

“Kebiasaan makan makanan yang baik dengan mengandalkan kearifan lokalnya. Perjalanan jelajah rasa saya ke Toba beberapa waktu lalu sangat berkesan karena bukan hanya memenuhi emosi lidah, tetapi juga menambah pengalaman kuliner dengan menggali kekuatan bumbu khas daerah itu,” jelasnya.

Andaliman sendiri bisa ditemui di pasar traditional dalam keadaan utuh atau sudah dalam bentuk bumbu halus siap olah maupun dalam bentuk pasta. Begitu besarnya peranan bumbu khas ini di masakan Medan dan Toba seperti Arsik, Nanimura, Mie Gomak. Aroma jeruk yang kuat dari bumbu yang mempunyai nama lain Intir-Intir itu, mampu menghilangkan bau amis ikan, bahkan mentah sekalipun.

Jika di Sumatera Utara bumbu ini kurang populer. Maka hal sebaliknya terjadi di Asia Timur dan Selatan. Menurut Vita, kurang terkenalnya Andaliman terutama di kalangan anak muda harus dijadikan tantangan.

“Inilah tantangan kita melestarikan gastronomi Indonesia melalui warisan kuliner. Itulah concern kami, melestarikan tradisi kuliner yang sudah lama mengakar di lokal,” tukasnya.

Keberadaan andaliman di masakan Batak adalah aset warisan kuliner yang perlu terus digali, dilestarikan, disosialisaikan dan dipolulerkan. Karena ini adalah salah satu jejak sejarah perjalanan bumbu Indonesia dalam peta bumbu dunia. 

Ingin merasakan langsung masakan yang dibumbui Andaliman, maka datang saja ke Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba 2016 di Balige pada 21 Agustus mendatang. Pesta kuliner khas Batak bakal membawa masyarakat untuk merasakan sendiri makanan berbumbu Andaliman. Dalam acara tersebut, masyarakat bisa menonton konser artis nasional di Pantai Bebas, Parapat. 

“Selamat menjelajahi wisata kuliner Tapanuli yang kaya rasa, kaya bumbu, dan kaya cerita,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya. (sai/sai)

Apa Itu Andaliman


Andaliman adalah bumbu masak khas Asia yang berasal dari kulit luar buah beberapa jenis tumbuhan anggota marga Zanthoxylum (suku jeruk-jerukan, Rutaceae). Bumbu ini di Indonesia hanya dikenal untuk masakan Batak, sehingga dikenal orang luar daerah ini sebagai "merica batak". Masakan khas Batak seperti arsik dan saksang memerlukan andaliman sebagai bumbu yang tak tergantikan. Andaliman memiliki aroma jeruk yang lembut namun "menggigit" sehingga menimbulkan sensasi kelu atau mati rasa di lidah, meskipun tidak sepedas cabai atau lada. Rasa kelu di lidah ini disebabkan adanya kandungan hydroxy-alpha-sanshool pada rempah tersebut. Selain dalam masakan Batak, penggunaan Andaliman sebagai bumbu masak juga dikenal dalam masakan Asia Timur dan Asia Selatan.

Dalam bahasa Mandarin ia dikenal sebagai huājiāo (花椒; harafiah: "lada bunga"). Orang Jepang mengenalnya sebagai sanshō (山椒), sedangkan di Korea ia dikenal sebagai sanchonamu (산초나무, Z. schinifolium) atau chopinamu (초피나무, Z. piperitum). Orang Tibet, Nepal, Bhutan, dan India juga mengenal bumbu ini. Dalam bahasa Inggris nama yang paling populer adalah Sichuan pepper, dengan variasi lain adalah "Szechwan pepper," "Chinese pepper," "Japanese pepper," "aniseed pepper," "Sprice pepper," "Chinese prickly-ash," "Fagara," "sansho," "Nepal pepper," dan "Indonesian lemon pepper,"